Laman


Minggu, 21 Agustus 2011

Islam Itu Indah

Oleh NoVita Mulya Sejati · 11 Agustus 2011
 


 
"wanita itu ibarat berlian yag harus di lindungi, dan jilbab adalah pelindungnya" kata seoarang mualaf perempuan belanda
terima kasih Bapak karena pernah memerintahkan anakmu ini untuk berjilbab
terima kasih suamiku kau telah menjaga dan mengajak aku untuk tetap istiqomah!






Lisan yang Mengantarkan ke Surga Allah



Lisan/Lidah adalah salah satu ayat Allah, juga salah satu nikmat-Nya. Maka wajiblah manusia memeliharanya dari dosa dan kemaksiatan, serta rnenjaganya dari ucapan-ucapan yang bisa menimbulkan penyesalan dan kerugian. Lidah akan menjadi saksi pada hari kiamat. “…Pada hari ketika lidah, tangan dan kaki menjadi saksi atas mereka terhadap apa-apa yang dahulu mereka kerjakan”. (QS. 24:24)
Lidah termasuk nikmat Allah SWT yang sangat besar bagi manusia. Kebaikan yang diucapkannya melahirkan manfaat yang luas dan kejelekan yang dikatakannya membuahkan keburukan yang panjang. Karena dia tidak bertulang, dia tidak sulit untuk digerakkan dan dipergunakan. Dia adalah alat paling penting yang bisa dimanfaatkan oleb syaithan dalam menjerumuskan manusia.

Nabi Saw. telah bersabda:

“Barang  siapa mampu menjaga apa yang terdapat antara dua janggut dan apa yang ada di antara dua kaki, maka aku jamin dia masuk surga”. (Muttaq ‘alaih, dari Sahl bin Sa’ad)

“Sesungguhnya seorang hamba benar-benar rnengucapkan kala-kata tanpa dipikirkan yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam neraka yang jaraknya Iebih jauh antara timur dan barat”. (Muttaq ‘alaih, dari Abu Hurairah)

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia berbicara yang baik atau diam” (Muttafaq ‘alaih. dari Abu Hurairah)

“Barang siapa yang bisa menjaga mulutnya, Allah akan tutupi keburukannya.” (HR Abu Nuaim)

Allah berfirman: “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS.50:18)

Lisan memiliki kesempatan yang sangat luas untuk taat kepada Allah dan berdzikir kepadanya, tetapi juga memungkinkan untuk digunakan dalam kemaksiatan dan berbicara berlebihan. Semestinya kita mampu mengendalikan lisan untuk berdzikir dan taat kepada Allah, sehingga bisa meninggikan derajat kita. Sedangkan banyak berbicara tanpa dzikir kepada Allah akan mengeraskan hati, dan menjauhkan diri dari Allah ‘Azza wa Jalla. Sehingga lisan dapat mengantarkan ke surga dan dapat pula mengantarkan ke neraka.

“Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa di pikirkan yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam neraka yang jaraknya lebih jauh antara timur dan barat" (Muttafaq ‘alaih, dari Abu Hurairah)

Allah swt memerintahkan kita untuk berkata baik dan menghindari perkataan yang buruk:

Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku. “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar) sesungguhnya syaithan itu menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”. (QS. 17:53)

“Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelqjaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik... “ (QS. 16:125)

Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam”.

“Takutlah pada neraka, walau dengan sebiji kurma. Jika kamu tidak punya maka dengan ucapan yang baik”. (Muuttafaq ‘alaih)

Lisan yang dapat menghantarkan ke surga antara lain adalah:

1.      Berbicara seperlunya
Rasulullah SAW bersabda : “Di antara ciri kesempurnaan Islam seseorang adalah ketika ia mampu meninggalkan sesuatu yang tidak ia perlukan”. (HR At Tirmidzi)

2.      Tidak fudhul kalam (tidak berlebih-lebihan dalam berbicara).
Allah SWT berfirman :  “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh bersedekah, berbuat ma’ruf, atau perdamaian di antara manusia” (QS. 4:114)

Rasulullah SAW bersabda : “Beruntunglah orang yang dapat menahan kelebihan bicaranya dan menginfakkan kelebihan hartanya”. (HR. Al Baghawiy) 

3.      Tidak melibatkan diri dalam pembicaraan bathil.

Rasulullab SAW bersabda:
“Sesungguhnya ada seseorang yang berharap dengan ucapanyang Allah murkai, ia tidak menduga akibatnya, lalu Allah catat itu dalam murka Allah hingga hari kiamat” (HR Ibn Majah)  

Allah SWT menceritakan penghuni neraka. Ketika ditanya penyebabnya mereka menjawab:
“….dan adalah kami membicarakan yang bathil bersama dengan orang-orang yang membicarakannya” (QS. 74:45)

Terhadap orang-orang yang memperolok-olokkan Al Qur’an, Allah SWT rnernperingatkan orang-orang beriman “... ,maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian) tentulah kamu serupa dengan mereka.” (QS. 4:140)

4.      Menghindari berbantahan dan berdebat
Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim diantara mereka, dan katakanlah: kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu, Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu, dan Kami hanya kepada-Nya berserah diri”. (QS. 29:46)

Rasulullab SAW bersabda “Tidak akan tersesat suatu kaum setelah mereka mendapatkan hidayah Allah, kecuali mereka melakukan perdebatan”. (HR Tirmidzi)

5.      Menghindari pertengkaran
Allah SWT berfirman: “Janganlah kamu bertengkar dihadapan-Ku, padahal sesungguhnya aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu” (QS. 50:28)

Aisyah ra berkata Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang bermusuhan dan suka bertengkar”. (HR. Al Bukhari)

6.      Tidak menekan ucapan (memfasihkan/bersajak).
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku di hari kiamat, adalah orang-orang yang buruk akhlaknya di antara kamu, yaitu orang yang banyak bicara, menekan-nekan suara, dan memfasih-fasihkan kata”. (HR Ahmad)

Tidak termasuk dalam hal ini adalah ungkapan para khatib dalam memberikan nasehat, selama tidak berlebihan atau penggunaan kata-kata asing yang membuat pendengar tidak memahaminya. Sebab tujuan utama dari khutbah adalah menggugah hati, dan merangsang pendengar untuk sadar. Disinilah dibutuhkan bentuk-bentuk kata yang menyentuh.

7.      Tidak berkata keji, jorok dan caci maki
Nabi bersabda :
Jauhilah perbuatan keji. Karena sesungguhnya Allah tidak suka sesuatu yang keji dan perbuatan keji” dalam riwayat lain: “Syurga itu haram bagi setiap orang yang keji”. (HR Ibnu Hibban)

Orang mukmin bukanlah orang yang suka menghujat, mengutuk, berkata keji dan jorok” (HR At Tirmidzi)

8.      Tidak mengutuk
Sabda Nabi SAW: “Orang beriman bukanlah orang yang suka mengutuk” (HR At Tirmidzi)

“Janganlah kamu saling mengutuk dengan kutukan Allah, murka-Nya maupun Jahanam“ (HR. At Tirmidz)

“Sesungguhnya orang-orang yang saling mengutuk tidak akan mendapatkan syafaat dan saksi di hari kiamat” (HR. Muslim)

9.      Menghindari bergurau (aI-mazah) berlebihan.
Gurauan yang diperbolehkan adalah gurauan yang baik, tidak berdusta/berbohong tidak menyakiti orang lain, tidak berlebihan dan tidak menjadi kebiasaan. Seperti gurauan Nabi dengan istri dan para sahabatnya.

Kebiasaan bergurau akan membawa seseorang pada perbuatan yang kurang berguna. Disamping itu kebiasaan ini akan menurunkan kewibawaan.

Umar bin Khatthab berkata: “Barang siapa yang banyak bercanda, maka ia akan diremehkan/dianggap hina “.

Said ibn al Ash berkata kepada anaknya: “Wahai anakku, janganlah bercanda dengan orang mulia, maka ia akan dendam kepadamu, jangan pula bercanda dengan bawahan maka nanti akan melawanmu.

10.   Tidak mengejek/meremehkan orang lain (as-sukhriyyah) dan tidak mencemooh (istihza’).
Perbuatan ini terlarang dalam agama.

Firman Allah “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengolok-olok kaum yang lain (karena). Boleh jadi mereka yang diolok-olok lebih baik dan mereka yang mengolok-olok dan janganlah pula wanita-wanita mengolok-olok wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita yang diolok-olok itu lebih baik dari yang mengolok-olok (QS. 49: 11)

11.   Tidak menyebarkan rahasia (hubungan suami istri).

Rasulullah SAW bersabda:
‘Sesungguhnya orang yang paling  buruk tempatnya di hari Kiamat adalah orang laki-laki yang telah menggauli istrinya, kemudian ia ceritakan rahasianya”. (HR Muslim)

12.  Tidak berjanji palsu
Firman Allah SWT:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian. Akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kpd kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), hamba sahaya, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat, dan orang-orang yg menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, ,penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yg benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”. (QS.2: 177)

QS. 16:91
QS. 33:15
QS. 48:10

Pujian Allah SWT pada Nabi lsmail as:
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kpd mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya. Dan dia adalah seorang Rasul dan Nabi. (QS 19:54)

Rasulullab SAW bersabda : “ada tiga  hal yang jika ada pada  seseorang maka dia adalah munafiq, meskipun puasa, shalat, dan mengaku muslim. Jika berjanji ingkar, dan jika dipercaya khianat “ (Muttafaq alaih dari Abu Hurairah)

13.   Tidak berbohong.
Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya berbohong akan menyeret orang untuk curang. Dan kecurangan akan menyeret orang ke neraka. Dan sesungguhnya seseorang yang berbohong akan terus berbohong hingga ia dicatat disisi Allah sebagai pembohong”. (Muttafaq alaih.

“Ada tiga golongan yang Allah tidak akan menegur dan memandangnya di hari kiamat, yaitu orang yang membangkit-bangkit pemberian, orang yang menjual dagangannya dengan sumpah palsu dan orang yang memanjangkan kain sarungnya”. (HR Muslim)

“Celaka orang yang berbicara dusta untuk ditertawakan orang, celaka dia, celaka dia”. (HR Abu Dawud dan At Tarmidzi)


14.  Tidak bergunjing (ghibah)

Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabat tentang arti ghibah. Jawab para sahabat: “Hanya Allah dan Rasul-Nya yang rnengetahui”. Sabda Nabi: “ghibah adalah menceritakan sesuatu dari saudaramu yang jika ia mendengarnya ia tidak rnenyukainya.” Para sahabat bertanya.”Jika yang diceritakan itu mernang ada? Jawab Nabi : “Jika memang ada itulah ghibah, jika tidak ada maka kamu telah mengada-ada”. (HR Muslim)

Al Quran menyebut perbuatan ini sebagai memakan daging saudara sendiri

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lalin. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, Dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah penerima taubat Maha penyayang. (QS. 49: 12)

Menceritakan kekurangan orang lain dapat dibenarkan jika terdapat alasan berikut ini:
a.      Mengadukan kezaliman orang lain kepada qadhi
b.      Meminta bantuan untuk rnerubah kemunkaran
c.       Meminta fatwa,seperti yang dilakukan istri Abu Sufyan pada Nabi.
d.      Memperingatkan kaum muslimin atas keburukan seseorang
e.      Orang yang dikenali dengan julukan buruknya seperti al a’raj (pincang), dst.
f.       Orang yang diceritakan aibnya, melakukan itu dengan terang-terangan (mujahir)

15.  Tidak namimah (adu domba) dan menfitnah.

Allah SWT berfirman: Celakalah bagi setiap humazah lagi lumazah.” (QS. 104:1 ).
Humazah adalah orang-orang yang melakukan namimah.

Wallahu a’lam bishawab

*Dari berbagai sumber*

8 Membuat Pernikahan Anda Langgeng Dan Bahagia


1. Milikilah komunikasi yang berkualitas
 
Perkuat hubungan Anda dengan melakukan komunikasi yang teratur dan berkualitas. Jangan sungkan menanyakan hal-hal kecil seperti, “Sudah makan belum?” “Bagaimanaharimu di kantor?” atau “Apa saja yang kamu kerjakan hari ini, Sayang?” Pertanyaan-pertanyaan itu memang terkesan sepele, namun hal-hal besar seringkali berawal dari peristiwa ‘kecil’ semacam itu. Perhatian Anda akan membuat harinya lebih baik. Andaipun tak ada masalah, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan atas dasar cinta itu tentu bisa membuat hatinya berbunga-bunga. Biasakan untuk membicarakan hal-hal sekecil apa pun kepada pasangan Anda.



2. Berpacaran setelah menikah

 
Hal ini sangat-sangat membantu dalam memperdalam keromantisan antara Anda dan pasangan. Ketika masih pacaran, Anda pasti tak akan lupa betapa si dia senang melakukan hal-hal romantis untuk Anda atau sebaliknya. Betapa bersemangatnya Anda saat mempersiapkan kejutan-kejutan kecil untuknya. Setelah menikah, seringkali semua berubah. Kesibukan dan stres bisa membuat Anda berdua lupa indahnya masa pacaran dulu dan tetap memelihara romantisme. Anda tetap butuh aktivitas-aktivitas yang rutin dilakukan sebelum menikah dulu seperti, menonton bioskop, makan malam berdua, mendatangi tempat-tampat yang dulu rajin Anda
datangi berdua.



3. Bulan madu kedua, ketiga, dan seterusnya

 

Sempatkanlah waktu untuk menghabiskan waktu berdua, mungkin menginap di hotel atau pergi keluar kota menikmati waktu berduaan tanpa adanya gangguan dari pihak-pihak lain. Lupakan pekerjaan, lupakan beban persoalan. Nikmati momen-momen berharga ini untuk semakin menguatkan cinta Anda.



4. Memaafkan dan melupakan
 


Kata maaf seringkali menjadi kata yang paling sulit dilontarkan, paling pelit diberikan. Tapi mulai saat ini, cobalah untuk jujur saat Anda atau si dia telah melakukan kesalahan. Mintalah maaf dan katakan dengan jujur kesalahan yang telah Anda atau dia lakukan tanpa ada yang ditutupi. Tidak cukup hanya dengan saling bersikap jujur dan meminta maaf. Pelaku kesalahan tentu harus berusaha keras untuk tidak lagi mengulangi kesalahannya. Apalagi, jika kekeliruan itu melukai hati pasangannya. Bagi yang merasa dilukai, milikilah hati yang besar untuk memaafkan karena tidak ada manusia yang sempurna. Hargai kejujuran dan keberanian pasangan dengan memaafkan dan melupakan kesalahannya. Setelah itu, jangan pernah lagi mengungkit ‘cerita lama’.




5. Percaya dan terbuka


 
Kepercayaan memang sulit untuk dimiliki semua orang, namun kepercayaan harus dimiliki jika Anda berniat untuk memiliki keluarga bahagia yang mampu bertahan menghadapi badai kehidupan. Kepercayaan dapat dipupuk jika kita belajar untuk terbuka satu sama lain, tidak menutupi hal sekecil apa pun, menceritakan, dan
memberitahukan hal apa pun kepada pasangan, entah itu kabar yang baik ataupun buruk.



6. Menghargai, mengoreksi, dan memberi pujian


 
Mengetahui posisi dan kedudukan dalam keluarga. Sebagai istri, Anda berkewajiban untuk melayani dan patuh terhadap suami, sedangkan suami berkewajiban untuk
mecintai dan menjaga keutuhan dan kebahagiaan keluarga. Hargailah setiap pendapat yang diutarakan pasangan meski mungkin Anda kurang setuju. Tak ada manusia yang sempurna. Itu artinya, tak ada manusia yang selalu dan pasti benar. Saling mengoreksi (dengan cara yang benar) untuk kebaikan bersama tentu perlu dilakukan. Hargai juga perbedaan pendapat atau pandangan, jika ada. Satu lagi, jangan pelit memberikan pujian tulus. Ini akan menambah hangat kehidupan perkawinan Anda berdua.



7. Berikan dukungan

 
Pasangan harus bisa saling menopang karena setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri. Baik Anda atau si dia harus mampu menutupi kekurangan
pasangan dan menonjolkan kelebihannya.



8. Tampil menawan
Setelah menikah, bukan berarti tugas Anda membuat si dia terpesona selesai. Justru ini waktu yang tepat untuk mengerahkan upaya tampil istimewa untuknya. Memang tampil ‘wah’ dan memukau tak perlu dilakukan setiap hari, tapi kelihatan rapi dan bersih harus tetap dipertahankan. Si dia pasti bangga memiliki pasangan yang paham bagaimana dan kapan harus menjaga penampilan. Tampillah menawan dan rawatlah diri Anda

Busana Muslim Sederhana

ini  beberapa baju muslim yang cantik dan sederhana siapun yang memakainya pasti akan terlihat anggun

Gamis

 
 
 



Blous Muslim


Rok Panjang





Merawat Rambut Berjilbab


Bagi anda yang sering menutupi rambut dengan jilbab, topi atau sejenisnya kesehatan rambut harus anda perhatikan. Udara yang minimalis dalam jilbab ternyata bisa merusak rambut anda. Untuk itu simak tips berikut ini:
  1. Pilihlah kerudung atau jilbab dari bahan yang mudah menyerap keringat. Seperti katun atau kaos. Bahan kain yang mudah menyerap keringat dan berpori-pori besar sangat berguna untuk memudahkan sirkulasi udara di kepala.
  2. Anda suka model kerudung modern. Boleh saja anda mengkreasikan model kerudung anda hingga berlapis-lapis. Tapi ingat jangan lebih dari 4 helai ya. Semakin tebal kerudung anda, makin sulit rambut anda bernafas.
  3. Hindari menggunakan lapisan kerudung dengan terlalu sering dan kencang. Selain membutat rambut sulit bernafas, hal ini juga berpotensi untuk membuat kulit kepala lembab.
  4. Jika hendak menggunakan jilbab lebih baik anda mengurai rambut anda atau jangan mengikatnya terlalu kencang. Untuk menghindari rambut yang digulung sebaiknya jangan biarkan rambut anda penjang melebihi 60 cm.
  5. Hindari warna gelap untuk kerudung atau jilbab. Warna gelap mudah menyerap matahari. Jika aktivitas anda lebih banyak di bawah sinar matahari lebih baik pilih warna lembut atau putih.
  6. Jangan terlalu sering mengikat kerudung anda di bagian leher. Udara yang keluar masuk ke rambu anda akan semakin menipis jika anda mengikat kerudung di leher. Kerudung sebaiknya dilepas hingga bagian tepinya menjuntai agar rambut muda bernafas.
(Sumber: www.detik.com)

Tips Memilih Baju Muslim Wanita





Sekarang ini baju muslim seakan semakin trend saja, semakin banyak pilihan baju muslim untuk wanita yang bisa anda temukan di pusat perbelanjaan. Tahukah anda kalau indonesia kini tengah mempersiapkan diri menjadi kiblat fashion baju muslim. Banyak juga wanita yang mulai gemar mengoleksi baju muslim trendy yang fashionable dan stylish. lantas bagi anda yang ingin memilih baju muslim yang stylish dan trendy sebaiknya membaca tips di bawah ini sebelum memilih baju muslim yang stylish dan trendy.
Berikut tips-tips memilih busana muslim yang bisa dijadikan pertimbangan :

1. Memenuhi syarat
Bila judulnya saja sudah ‘baju muslimah’, sudah pasti harus memenuhi kaidah yang disyaratkan dalam Islam. Perhatikan panjangnya yang harus menutupi seluruh aurat, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, kecuali telapak tangan dan wajah. Pilih juga yang bahannya tidak terlalu tipis agar tidak tembus pandang, serta tidak terlalu ketat sehingga lekuk kurva tidak menonjol.

 
2. Sesuaikah?
Baju muslimah kini tidak lagi terbatas modelnya. Tren baju muslimah nan cantik dengan payet dan mote kerap menawan hati. Tapi gelap mata hanya karena apiknya baju tersebut. Kalau baju yang Anda butuhkan adalah baju rumah, carilah yang simple. Hal ini berbeda lagi bila Anda mencari baju muslimah untuk kerja atau pesta. Untuk baju kerja, pilih warna lembut dan netral. Sedangkan untuk baju pesta, tidak ada salahnya bila Anda ingin memilih model baju yang lebih ‘ramai’, misalnya dengan payet, mote, ataupun berbahan mewah.

3. Nyaman
Busana muslim dengan corak batik akankah menjadi trend?
Bahan mewah untuk baju pesta bukan berarti pilihan jatuh pada bahan yang tebal dan panas. Pilih bahan koleksi baju muslimah yang lentur, berat tetapi tidak jatuh. Bahan seperti viscose, sutra dan katun akan membuat Anda tampil apik dan tetap merasa nyaman.

4. Mainkan warnanya
Baju muslim yang hanya terdiri dari warna-warna dasar, seperti hitam, coklat ataupun biru gelap? Maaf saja, tapi itu sudah out of date. Jangan ragu untuk memilih koleksi baju muslimah warna cerah atau sedikit bereksperimen dengan perpaduan warna baju dan kerudung.

5. Kerudung
Untuk pilihan kerudung, kenakan hanya yang satu warna alias polos bila Anda mengenakan baju dari bahan bergaris atau corak, pilih yang berbahan tipis dan jatuh. Pilihan model kerudung pun kini beragam, Anda hanya tinggal memilih yang sesuai dengan baju. ‘kepang’, model ‘lilit’, sampai yang model ‘tumpuk’ akan semakin membuat penampilan Anda cantik.