ADA enam kesalahan substansial yang harus diwaspadai istri. Karena jika tidak, maka akan muncul kemarahan atau kekesalan suami, sekalipun mungkin hanya ditahan atau disembunyikan. Ini mengingat, biasanya laki-laki lebih pandai untuk menyembunyikan perasaan. Keenam faktor tersebut sebenarnya hal-hal sepele. Kendati sepele, namun jika dibiarkan berakumulasi, maka berpotensi mengancam keharmonisan hubungan suami-istri.
Seperti dikutip dari buku Haqa`iq Taghfulu ‘Anha Zaujat, Nabil Abdushshamad menulis, keenam jenis kesalahan itu adalah:
1. Menceritakan Hubungan Masa Lalu dengan Orang Lain
Kesalahan terbesar yang dilakukan istri
adalah menceritakan kepada suamiu tentang hubungan yang dulu pernah
dijalaninya dengan laki-laki lain. Atau dia menginformasikan kepada
suaminya bahwa dia pernah menyimpan rasa cinta kepada laki-laki yang
dulu pernah menjadi temannya.
Sejatinya hal tersebut tidak boleh
dilakukan si istri, karena seorang suami tidak ingin mendengar istrinya
menaruh simpati atau rasa cinta kepada laki-laki lain. Sekalipun
laki-laki itu adalah kerabat dekat sang istri. Walau bagaimanapun,
suami selalu ingin menjadi pusat perhatian istri sepenuhnya. Sekalipun
dia tidak menampik bahwa dia pun pernah menjalin hubungan dengan
seorang wanita sebelum dia menikah dengan istrinya itu. Meski demikian,
suami tidak ingin mendengar cerita istrinya tentang hubungannya di
masa lalu. Suami hanya ingin istrinya menjadi wanita yang benar-benar
‘baru’ baginya.
Sebagai seorang istri, Anda mungkin
pernah menikah dengan laki-laki lain, dan suami Anda yang sekarang
mengetahui banyak tentang masa lalu Anda. Namun, bukanlah suatu
kebaikan apabila cerita-cerita tentang suami Anda terdahulu disampaikan
kepadanya atau dihadirkan kembali di hadapannya. Terlebih lagi jika
Anda masih menyimpan benda-benda, gambar, atau kenang-kenangan saat
bersama mantan suami Anda.
…Kesalahan terbesar yang dilakukan istri adalah menceritakan kepada suamiu tentang hubungan yang dulu pernah dijalaninya dengan laki-laki lain…
Dan hal parah yang sama sekali tidak
boleh dilakukan adalah, jika terjadi perselisihan, Anda mengatakan
kepada suami bahwa mantan suami Anda lebih baik dari suami Anda saat
ini. Atau misalkan Anda memberikan pujian kepada mantan Anda di hadapan
sang suami. Karena hal tersebut merupakan perbuatan komparasi yang
dapat mengganggu hubungan Anda dengan suami.
2. Memuji Teman Suami
Sekalipun suami menyimpan rasa hormat,
pujian, dan kekagumannya kepada temannya, maka hal demikian tidak boleh
dimanfaatkan Anda untuk menyatakan kekaguman kepada temannya itu.
Pasalnya, kebanyakan suami tidak senang jika mendengar istrinya memuji
teman-temannya. Sebab, suami akan memandang bahwa Anda mengagumi
laki-laki lain selain dirinya.
Yang lebih berbahaya lagi adalah jika
Anda terus-menerus menyatakan kekaguman terhadap teman suami Anda
dengan menyebut sisi-sisi kelebihannya dengan mendetil. Tak ayal lagi,
hal tersebut memicu kecemburuan suami Anda, dan bahkan kecemburuan
seluruh laki-laki di dunia. Semisal, Anda menyebutkan ketampanan teman
suami anda, atau kecerdasan dan kegagahannya. Suami Anda akan memahami
bahwa dirinya tidaklah setampan, secerdas, dan segagah temannya itu.
3. Membenci Orangtua Suami (mertua)
Orangtua suami Anda (mertua) mungkin
bukanlah mertua yang baik. Keduanya mungkin suka mengkritik atau
menegur Anda dengan keras terkait pengasuhan anak, perawatan suami,
atau cara mengatur rumah tangga. Atau bisa jadi mertua Anda memandang
Anda bukanlah wanita yang cocok menjadi pendamping anaknya, karena
masih banyak wanita lain yang ingin menikah dengannya. Atau sikap dan
tindakan negatif lainnya dari mertua yang banyak kita kenal.
Kendati demikian, biasanya suami Anda
akan melupakan –atau berpura-pura lupa— terhadap apa-apa yang
dilakukkan ayah dan ibunya kepada Anda. Suami akan bersikap seolah-olah
dirinya sangat sulit memperbaiki ayah dan ibunya. Dia juga akan
menyuruh Anda untuk bersabar dan lapang dada atas hal itu.
Namun, dapat dipastikan bahwa dia tetap
tidak ingin mendengar Anda menceritakan kepadanya tentang
keburukan-keburukan perilaku orangtuanya. Dia juga tidak mau mengetahui
bahwa Anda sangat membenci dan memusuhi ayah dan ibunya. Kejujuran Anda
kepada suami dengan menyampaikan perilaku negatif orangtuanya akan
menimbulkan gangguan dan mengeruhkan suasana rumah tangga.
…Kejujuran Anda kepada suami dengan menyampaikan perilaku negatif orangtuanya akan menimbulkan gangguan dan mengeruhkan suasana rumah tangga…
Maka Anda harus memperlihatkan bahwa
pergaulan dan relasi Anda dengan mertua sangatlah baik, dan Anda
menyukainya keduanya. Dengan demikian, akhirnya Anda akan mendapatkan
cinta kasih dan penghormatan dari suami.
4. Mengkritik dan Menegur Suami
Ada istri yang merasa suamianya tidak
peduli terhadap rumah, atau terhadap dirinya sebagai istrinya, atau
mengabaikan rencana jalan-jalan atau piknik bersama keluarga. Mengapa
hal tersebut bisa terjadi?
Para pakar mengatakan bahwa penyebabnya
adalah istri seringkali menegur dan mengkritik suami dengan keras,
dengan kritikan yang membuatnya mereka dilecehkan. Oleh karena itu,
mereka menyarankan agar istri yang tidak suka atas pekerjaan atau
tindakan suami supaya menyampaikan keberatannya secara persuasif.
Dalam artian, jika Anda ingin menegur
dan mengkritiknya, maka sampaikanlah ungkapan dan kalimat secara baik
serta santun, hindari penggunaan kata “tidak” dan “jangan” yang
berlebihan. Misalkan, jika Anda hendak menegurnya karena salah
menggunakan bumbu dalam memasak –sebagai ganti ungkapan “tidak” dan
“jangan”— ada baiknya Anda berkata,
“Menggunakan bahan ini untuk
memaksakan lebih baik, dan membuat masakan terasa lebih sedap dan
lezat.”
Karena jika yang dilakukan adalah
dengan mengkritik atau menyalahkan secara kasar, justru akan
menimbulkan efek negatif. Misalnya, suami akan merasa kesal dan
dilecehkan, lalu dia akan memutuskan untuk berhenti membantu pekerjaan
istri di rumah, padahal bantuannya sangat dibutuhkan.
… dengan mengkritik atau menyalahkan suami secara kasar, justru akan menimbulkan efek negatif, misalnya suami akan merasa kesal dan dilecehkan…
Cara paling efektif dalam membiasakan
suami membantu pekerjaan domestik adalah memintanya untuk menemaninya
di dapur. Lalu, sambil membuat makanan, Anda bisa bercakap-cakap
dengannya. Kemudian Anda bisa memberikan contoh menyiapkan makanan
dengan cara yang baik dan benar. Jika hati suami sudah merasakan
kesantunan dan kelembutan Anda dalam menyampaikan aspirasi, maka
hatinya akan tergerak untuk melakukan pekerjaan atau menunaikan
permintaan apa pun yang Anda inginkan.
Anda hendaknya mengerti bahwa laki-laki
pada umumnya ingin tampil sebagai sosok yang superior, lebih tahu, dan
ahli dalam bidang apa pun. Suami tidak ingin jika dia dianggap lemah
di hadapan sang istri. Untuk itu, ketika Anda menampakkan kesalahannya
dan mencelanya, maka Anda membuatnya menjadi seperti orang yang gagal.
5. Mengikuti Suami ke manapun
Meski kehidupan rumah tangga
menyenangkan dan penuh dengan berbagai fasilitas, namun terkadang suami
memiliki kecenderungan untuk menyendiri. Jadi ada saat-saat di mana
suami Anda tidak ingin diganggu dan asyik sendirian, atau pergi bersama
teman-temannya. Dia terkadang ingin merasakan kembali bebasnya
membujang dan bercengkerama dengan temannya. Oleh karena itu, tidak
masalah jika sehari dalam sepekan dia keluar sendirian untuk berkumpul
bersama teman-temannya.
Maka Anda jangan mempersempit langkahnya
dengan melakukan pembatasan-pembatasan yang mengekang. Yakinlah bahwa
setelah dirinya bertemu teman-temannya, maka dia akan merasa sangat
merindukan Anda dan anak-anak. Dia akan segera pulang ke rumah menemui
Anda untuk rileks bersama sambil bercengkerama.
…jangan mempersempit langkah suami dengan pembatasan yang mengekang. Yakinlah bahwa dia akan merasa sangat merindukan Anda dan anak-anak…
6. Boros dalam Berbelanja
Jika suami Anda tergolong tipikal orang
yang pekerja keras dan sangat menghargai nilai uang, maka dia tidak
menginginkan Anda bersikap boros dalam membelanjakan harta yang
diberinya. Dia akan sangat marah jika Anda terlalu royal ketika
berbelanja, sementara dia harus banting tulang berpeluh keringat
bekerja demi mendapatkan penghasilan. Misalnya, mayoritas suami tidak
menyukai istri mereka membeli busana yang sangat mahal, semisal busana
rancangan desainer ternama.
Demikianlah, beberapa hal substansial
yang mampu memicu kemarahan suami Anda. Dengan menyadari dan mewaspadai
hal-hal di atas, diharapkan Anda senantiasa mendapatkan cinta dan
kasih sayang suami, sehingga kebahagiaan senantiasa menyelimuti rumah
tangga Anda. [ganna pryadha/voa-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas kunjungannya.